Uskup Agung Medan

Uskup Agung Medan
Mgr. Anicetus B Sinaga OFM. Cap

Home

Senin, 15 Februari 2010

MYSTERIA LUCIS

PERISTIWA CAHAYA / TERANG

(Pastor Gabriel Madja SVD)

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

Carilah, maka kamu akan mendapat

Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu

Karena setiap orang yang meminta, menerima

Dan setiap orang yang mencari, mendapat

Dan setiap orang mengetok, baginya pintu dibukakan

(Luk 11 : 9 - 10)

Hidup kita adalah doa, setiap manusia beriman, hidup dan karyanya, selalu diwarnai oleh doa. Tak terkecuali kita orang Katholik. Bulan Oktober adalah bulan doa Rosario. Dalam bulan ini kita diajak untuk merenungkan peristiwa hidup Yesus Kristus dengan bantuan Maria. Maria bersatu dengan puteranya. Ia melahirkan Yesus dengan mengalami suka duka masa mudanya. Ia ikut merasakan pahit getirnya penderitaan Kristus puteranya Ia berjaya bersama Kristus yang bangkit dari alam maut. Itu berarti kenal Yesus harus kenal juga Maria ibu - Nya.

Doa Rosario termasuk doa yang terkenal dan mudah dijalankan oleh siapapun. Misteri penyelamatan kita terkandung dalam doa ini. Melalui doa Rosario, kita merenungkan misteri yang dinyatakan dalam peristiwa gembira, peristiwa sedih, peristiwa mulia dan peristiwa cahaya / terang yang dialami Maria dan Yesus.

Pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak kita untuk merenungkan peristiwa cahaya / terang peristiwa iman ini relatif amat baru bagi kita. Pada tanggal 16 Oktober 2002, Paus Yohanes Paulus II mengeluarkan Surat Apostolik berjudul ROSARIUM VIRGINIS MARIAE (Rosario Santa Perawan Maria).

Dalam Surat Apostolik tersebut, Paus mengajak kita untuk lebih giat berdoa Rosario. Ia menegaskan bahwa Doa Rosario walaupun nuansa Maria amat jelas, namun merupakan doa yang sangat berpusat pada Yesus Kristus (Kristosentris) dan bersifat Alkitabiah. Lima peristiwa Rosario yang ditambah Paus Yohanes Paulus II, yang disebut ”Mysteria Lucis” / peristiwa cahaya / terang adalah sebagai berikut :

1 Yesus dibaptis di sungai Yordan (MAT 3:13-17)

“Inilah AnakKu yang kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan” (Mat 3:17) ketika di sungai Yordan, Yesus turun dan masuk ke dalam air. “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita “(2Kor 5:4). Pintu surga terbuka lebar dan terdengar suara yang menyatakan Yesus sebagai puteraNya terkasih. Sebagai anak-anak Tuhan, kita turut bergembira dan bersukacita” karena begitu besar kasih Allah didunia ini, sehingga Ia telah mengruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal”(Yoh3;16). Setelah dibaptis oleh Yohanes pembabtis dan “dilantik oleh BapaNya, Yesus mulai berkarya dan melaksanakan misiNya.

2 Yesus menyatakan diriNya pada pesta nikah di Kana(Yoh 2;1-11)

Seorang ibu yang melahirkan dan membesarkan anaknya pasti tahu karakter anaknya begitupun dengan Maria, Ia tahu anaknya Yesus. Di bait Allah, Yesus sibuk dengan pekerjaan BapaNya, sementara ibunya sibuk dan cemas mencari Dia. Lain dengan pesta perkawinan di Kana, dalam peristiwa itu, ibu Yesuslah yang menyiapkan jalan untuk menyatakan kemulian-Nya sebagai Kristus.” ibu Yesus berkata kepada pelayan –pelayan :”Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” (YOH 2:5) peristiwa ini adalah tanda pertama yang dibuat Yesus.

3 Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyerukan pertobatan (Mrk 1:15)

Setiap kali berjumpa dengan orang-orang yang sakit, tak berdaya dan lain-lain, Yesus selalu membantu dan menyelamatkan mereka. Tindakan Yesus ini menunjukkan bahwa Ia memiliki hati yang penuh cinta. Tergeraklah hatinya oleh belas kasihan adalah sikap hati yang dimiliki Yesus Dan yang berdosa, Yesus mengampuni. Adakah tanda yang lebih besar tentang kerahiman Allah dari pada pengampunan yang di berikan secara cuma-cuma? Dalam alkitab dikisahkan, orang banyak terkejut mengetahui bahwa Yesus mengampuni dosa dan menyembuhkan mereka.

4 Yesus dipermuliakan Diatas gunung Tabor (Luk 9:29)

”Ketika sedang berdoa, rupa wajah-Nya berubah dan pakaiannya menjadi putih berkilau-kilauan,”(Luk9:29) Dalam peristiwa ini kita merenungkan Kristus yang berubah rupa dan bercahaya, bersinar dalam kemuliaan dan kekudusan. Kita mau mengagungkan kuasa dan kebesaran Tuhan.

5 Yesus menetapkan Ekaristi (Yoh 13: 1-20)

Bagi kita orang Katolik, Ekaristi adalah sumber dan puncak kehidupan kita pada perjamuan berakhir Yesus menyerahkan dirinya kepada para rasul, mengubah roti menjadi anggur, serta membasuh kaki mereka sebagai manusia teladan kasih dan pelayanan. Dia menyatakan diri-Nya bukan hanya sebagai guru, tetapi juga sebagai Kristus dan menyuruh mereka untuk saling membasuh kaki.

Itulah sekilas peristiwa-peristiwa terang/cahaya. Marilah kita tak jemu-jemunya mewarnai hidup kita dengan doa Rosario, janganlah kita malu dan takut berdevosi kepada Bunda Maria yang juga bunda kita semua. Karena devosi kepada Maria berasal dari sabda yang diwahyukan yang memiliki dasar Dogmatis, Biblis dan Theologis yang kokoh. para Uskup di Amerika Serikat menegaskan: ”Ketika Maria dipuji, maka puteraNya seharusnya diakui, dicintai dan dimuliakan, dan perintah-perintahNya dipatuhi menghormati Maria dengan benar berarti mengakui putera-Nya karena Ia adalah Ibu Tuhan. Mengasihi Maria berarti mencitai Yesus, karna Ia ibunda Yesus. Berdoa kepada Ibunda Maria bukan berarti menjadikanya pengganti Kristus, melainkan memuliakan putera-Nya yang menghendaki kita memiliki kepercayaan kasih akan kekudusanNya terutama IbuNya. Meneladani sang perawan maria yang setia berarti mematuhi perintah-perintah puteranya. (US Bishops : Behold Your Mother, no 82) Berdoalah kita selalu !

“Percaya kepada Yesus Hormatilah Maria IbuNya

Ikut Yesus - Belajarlah pada Maria ibuNya

Sabtu, 13 Februari 2010

Mane Nobiscum Domine


Oleh Pastor Levi Lidi SVD





Bagi Umat Katholik di seluruh dunia, tahun 2005 ditetapkan sebagai TAHUN EKARISTI. Dalam kaitan dengan Tahun Ekaristi ini, Paus Yohanes Paulus II mengeluarkan surat apostolik bernama Mane Nobiscum Domine. Surat Apostolik adalah surat yang dikeluarkan oleh Paus untuk menaggapi situasi-situasi khusus yang dihadapi Gereja atau sebagai bahan refleksi atau arahan terhadap perayaan-perayaan tertentu yang dirayakan dalam Gereja.
Ada dua hal yang penting yang ditekankan Paus dalam surat Apostolik Mane Nobiscum Domine, yaitu : Pertama ; agar seluruh umat beriman tetap mengutamakan Ekaristi hari Minggu dari pada kegiatan-kegiatan lain. Kedua ; agar umat beriman meningkatkan sembah sujud kepada Sakramen Maha Kudus sebagaimana Paus sendiri melakukannya setiap hari.
Perlu kita ingat bahwa Ekaristi / Misa Kudus merupakan puncak dan sumber hidup umat Kristiani karena di dalam Ekaristi secara nyata kita berjumpa dengan Yesus melalui roti dan anggur yang telah diubah menjadi tubuh dan darah-Nya dalam peristiwa konsekrasi. Dengan menyantap tubuh dan darah-Nya dalam perayaan Ekaristi, kita dipersatukan dengan Yesus dan mendapat kekuatan dari-Nya untuk menunaikan panggilan tugas harian ditengah suka-duka perjuangan hidup kita.
Kesulitan terbesar yang kita hadapi di Keuskupan Agung Medan pada umumnya dan khususnya di Paroki Lintong ni Huta adalah tidak seimbangnya jumlah Stasi (18 Stasi) dengan jumlah Pastor yang melayani (3 orang, termasuk melayani Paroki Doloksanggul = 34 Stasi). Kesulitan ini berdampak pada kurangnya kesempatan bagi umat untuk merayakan Ekaristi.
Kesulitan lain yang dihadapi adalah kurangnya pemahaman umat akan pentingnya Ekaristi sebagai pusat dan sumber hidupnya, termasuk kurangnya pemahaman akan pentingnya ibadat hari Minggu, sehingga sebagian umat mengutamakan kegiatan-kegiatan lain walaupun sebetulnya bisa ditunda untuk beberapa saat.
Menghadapi kesulitan-kesulitan ini bukanlah jalan yang baik bagi kita dengan saling mempersalahkan, tetapi marilah kita (Pastor, Bruder, Suster, Dewan Paroki, Dewan Rayon, Dewan Stasi dan Seluruh Umat) berusaha secara pribadi maupun bersama untuk kembali kepada pemahaman yang benar tentang Ekaristi. Semoga Surat Apostolik Mane Nobiscum Domine menjadi pendorong bagi kita untuk memperbaiki diri dari pemahaman yang keliru dan mungkin bersifat anggap remeh terhadap Ekaristi. Semoga Tuhan menolong kita.